kievskiy.org

Kasus ISPA Meningkat Akibat Polusi Udara, Simak Protokol Kesehatan dari Kemenkes

Ilustrasi gangguan pernafasan.
Ilustrasi gangguan pernafasan. /Pixabay/kalhh

PIKIRAN RAKYAT – Kasus Inspeksi Saluran Pernapasan (ISPA) di Jabodetabek dikabarkan meningkat dan perlu ada pemeriksaan khusus terutama pada anak-anak akibat polusi udara yang saat ini kian memburuk.

“Adanya peningkatan kasus ISPA yang dilaporkan oleh puskesmas maupun rumah sakit di Jabodetabek perbulan rata-rata diatas dua ratus ribu kasus perbulan,” ucap Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu.

Pada penanganan kasus ISPA ini, Kemenkes mengimbau agar masyarakat terutama anak-anak untuk selalu menggukan masker saat sedang beraktivitas di luar ruangan.

Maxi Rein juga mengatakan bahwa akan melakukan edukasi menyeluruh kepada masyarakat menerbitkan langkah dalam upaya penanganan yaitu 6M dan 1S. Melakukan surveilans secara rutin untuk ISPA dan juga Pneumonia di Puskesmas dan juga rumah sakit.

Baca Juga: 4 Jenis Diet yang Bisa Meringankan Gejala Psoriasis

Pada kasus ini Kemenkes RI dengan sigap membentuk komite penanggulangan penyakit respirasi dan dampak polusi udara.

Meningkatnya kualitas udara yang buruk yang disebabkan oleh kontaminasi udara atau partikel-partikel serta zat berbahaya yang dihirup sangat membahayakan kesehatan.

Sumbernya dapat berasal dari kendaraan, limbah industri, dan juga asap rokok. Setelah dilakukan riset terhadap data-data dari rumah sakit dan juga puskesmas terlihat sekali adanya peningkatan yang signifikan terhadap kasus ini dan yang paling banyak meningkat adalah penyakit respirasi.

Polusi udara ini juga merupakan faktor dengan risiko kematian kelima tertinggi di Indonesia, dengan penyakit respirasi seperti Tuberculosis, PPOK, Kanker Paru-Paru, Pneumonia. Maka dari itu diterbitkan edukasi protokol kesehatan dari Kemenkes RI yaitu 6M + 1S yaitu sebagai berikut:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat