PIKIRAN RAKYAT - Menjadi ibu baru seringkali dilanda rasa khawatir soal produksi ASI yang cukup atau tidak untuk bayinya. Setelah melahirkan, perubahan hormonal, terutama didorong oleh prolaktin dan oksitosin, memicu dimulainya produksi ASI.
Kebanyakan wanita dapat memproduksi ASI dalam jumlah yang cukup, namun ada juga yang mengalami kesulitan.
Penyebab umum kesulitan memproduksi ASI
Ketidakseimbangan hormonal
Kondisi seperti Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS), pelepasan hormon prolaktin yang tidak mencukupi atau gangguan tiroid (hipotiroidisme atau hipertiroidisme) dapat mengganggu keseimbangan hormonal yang diperlukan untuk produksi ASI.
Stimulasi payudara tidak mencukupi
Stimulasi payudara yang cukup sangat penting untuk produksi ASI. Jika bayi mengalami kesulitan menyusu dengan benar saat menyusui atau ibu tidak cukup sering memompa atau menyusui, hal ini dapat mengurangi produksi ASI.
Baca Juga: Ingin Terhindar dari Rambut Rontok Selama Kehamilan? Simak 8 Tips Praktis Berikut
Stres dan kecemasan
Tingkat stres, kecemasan, atau faktor emosional yang tinggi dapat mengganggu laktasi. Hormon stres seperti kortisol juga dapat menghambat pelepasan oksitosin, yaitu hormon yang diperlukan untuk pengeluaran ASI.