kievskiy.org

Kesehatan Mental Remaja, Mengenal Tanda-tanda Depresi yang Harus Diwaspadai Orangtua

Ilustrasi kesehatan mental
Ilustrasi kesehatan mental /Pexels/Elīna Arāja

PIKIRAN RAKYAT - Gangguan kesehatan mental atau depresi juga rentan terjadi pada remaja. Data yang diungkapkan Kementerian Kesehatan, sebanyak 6,1 persen remaja Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas mengalami gangguan kesehatan mental. Bahkan, angka kesakitan dan kematian usia remaja meningkat 200 persen akhir-akhir ini.

Depresi dapat terjadi pada umur berapa pun, meski lebih sering muncul pada mereka yang telah masuk usia dewasa. Anak-anak dan remaja pun kerap tidak menyadari bahwa mereka tengah stres.

Karena itulah, tanda-tanda itu harus dikenali oleh orangtua ataupun orang dewasa di sekitar remaja. Tanda-tanda itu menjadi "lampu merah" yang perlu diwaspadai apakah terjadi pada putra-putri remaja kita dan mencari jalan keluarnya.

Menurut psikolog Dono Baswardono, depresi pada anak-anak dan remaja lebih sering didiagnosis sebagai anak yang mudah marah daripada suasana hati yang mudah berubah. Depresi, pada segala usia, disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor genetik, biologis, lingkungan, dan psikologis.

Baca Juga: 4 Manfaat Naik Gunung untuk Kesehatan Fisik dan Mental Menurut Pakar Nutrisi

Tanda-tanda yang umum adalah pada pola tidur, keluhan fisiknya, serta hambatan emosional. Remaja yang depresi akan mengalami perubahan pola tidur, baik berkurang ataupun berlebih, serta sulit tidur. Keluhan fisik yang muncul adalah sakit perut, sakit kepala, dan pegal linu.

"Tanda-tanda depresi remaja, mereka mudah menangis, ledakan-ledakan kemarahan, harga diri rendah, melukai atau menyakiti diri sendiri, suasana hati naik-turun, bereaksi berbeda pada hal-hal yang menurut umum biasa-biasa saja," ujarnya di Bandung, Sabtu, 14 Oktober 2023.

Tanda-tanda lainnya terkait kehidupan sosialnya. Remaja yang depresi akan mengalami problem di sekolah dan mulai sering membolos, enggan berangkat sekolah, kurang terlibat dalam kegiatan di sekolah, dan sulit berkonsentrasi.

Remaja depresi juga akan menarik diri dari lingkungan sosialnya. Ia akan mengurangi waktu bergaul dengan teman-temannya, tidak mau keluar rumah, memendam diri di kamar saja, dan nyaris membisu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat