kievskiy.org

7 Alasan Gaya Hidup Sedenter Jadi Penyebab Peningkatan Risiko Demensia

Ilustrasi pekerja kantoran duduk. Gaya hidup sedenter disebut jadi penyebab demensia.
Ilustrasi pekerja kantoran duduk. Gaya hidup sedenter disebut jadi penyebab demensia. /Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Di masa modern dengan berbagai kecanggihan teknologi, banyak orang terjebak dalam perilaku sedenter yang diartikan sebagai kebiasaan duduk dalam waktu lama. Jika terus dilakukan, hal ini meningkatkan masalah kesehatan yang terkait dengan fungsi kognitif, termasuk demensia.

Perilaku sedenter yang berkembang saat ini, juga disimpulkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai salah satu penyebab kematian yang sering terjadi di dunia.

Dalam arti lain, perilaku sedenter terbukti memanen banyak kerugian bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Berikut sejumlah alasan gaya hidup sedenter menjadi penyebab peningkatan demensia.

Baca Juga: 10 Tips Cegah Keracunan Makanan Saat Bepergian ke Tempat Baru, Salah Satunya Sering Cuci Tangan

1. Kurangnya Aktivitas Fisik

Duduk dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko demensia karena tidak adanya aktivitas fisik yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mengatasinya, Anda sebaiknya melakukan kembali olahraga teratur untuk meningkatkan aliran darah ke otak dan berbagai fungsi kognitif.

2. Perilaku Menetap

Duduk dalam waktu lama tanpa istirahat dapat menjadi perilaku menetap yang tidak bisa diubah lagi.

Perilaku sedenter dikaitkan dengan risiko gangguan kognitif dan demensia yang lebih tinggi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat