kievskiy.org

Benarkah Konsumsi Gula Sebabkan Stunting? Simak Penjelasan Pakar

Petugas kesehatan mengukur lingkar kepala balita saat pemeriksaan stunting pada anak dalam bakti kesehatan Akabri 91 di Denpasar, Bali, Sabtu (21/10/2023). Kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian alumni Akabri 91 atas pengabdiannya selama 32 tahun untuk NKRI dengan menggelar bakti kesehatan yaitu pelayanan kepada 50 orang pasien stunting.
Petugas kesehatan mengukur lingkar kepala balita saat pemeriksaan stunting pada anak dalam bakti kesehatan Akabri 91 di Denpasar, Bali, Sabtu (21/10/2023). Kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian alumni Akabri 91 atas pengabdiannya selama 32 tahun untuk NKRI dengan menggelar bakti kesehatan yaitu pelayanan kepada 50 orang pasien stunting. /Antara/Nyoman Hendra Wibowo

PIKIRAN RAKYAT - Stunting berkaitan dengan persoalan asupan gizi. Sejauh ini belum ada yang menunjukkan konsumsi gula menjadi penyebab stunting.

Ketua Tim Kerja Standar Kecukupan Gizi, Mahmud Fauzi, mengatakan, beberapa waktu lalu terdapat kasus stunting yang dicurigai karena pemberian Susu Kental Manis (SKM) dan makanan tinggi gula. Menurutnya, hal pertama yang harus dicermati adalah apakah anak sudah mengonsumsi aneka ragam makanan bergizi.

"Pada dasarnya masalah kekurangan nutrisi, seperti stunting, sangat dipengaruhi karena kurangnya konsumsi makanan yang bergizi, terutama protein hewani dan adanya masalah infeksi yang dialami anak," kata dia dalam keterangan tertulis pada Minggu, 14 Januari 2024.

Ia mengatakan, terkait makanan minuman yang tinggi gula, untuk anak di bawah umur 2 tahun, maka asupan gula dalam bentuk gula tambahan dibatasi kurang dari 5 persen total kalori, yaitu 50-60 kalori.

Baca Juga: Data Stunting di Ciamis Rancu, Bupati Herdiat Sunarya Sebut Jadi Penghambat

"Jadi kurang tepat kalau konsumsi gula yang tinggi dikatakan penyebab stunting," tuturnya.

Ia menambahkan, penyebab stunting sangatlah multifaktor, mulai dari ada tidaknya masalah gizi sejak remaja putri, asupan gizi yang tidak optimal saat ibu hamil, pemberian makan pada bayi yang tidak adekuat, ada tidaknya infeksi yang dialami anak, pola asuh, hingga sosial ekonomi keluarga.

Akan tetapi, jika dilihat dari prevalensi kelompok usia 6-23 bulan, salah satu faktor penyebab langsung terjadinya stunting, menurut Fauzi, adalah pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang kurang bergizi serta minim protein hewani.

“Hal ini sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan pemahaman ibu akan kesehatan dan gizi anak, ditambah faktor lingkungan setempat yang kurang mendukung,” kata Fauzi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat