PIKIRAN RAKYAT - Sebuah penelitian dari Brown University, Prof Carlos Wambier mengatakan bahwa kebotakan menjadi salah satu faktor risiko tingkat keparahan pasien COVID-19.
Hasil dari penelitian ini menjelaskan jika pria botak secara tidak proporsional rentan meninggal akibat virus corona.
Pasalnya hormon dalam tubuhnya tidak stabil.
Dikutip zonajakarta.com dari Pikiran Rakyat, Selasa (22/9/2020) penelitian sebelumnya dan analisis statistik oleh Public Health Inggris menunjukkan bahwa pria dengan kebotakan dua kali lebih mungkin meninggal karena Virus Corona.
Selengkapnya klik di Sini