kievskiy.org

Mengenal Multiple Myeloma, Kanker Mematikan yang Menyerang Sel Plasma Darah

Ilustrasi sel darah di dalam pembuluh darah.*
Ilustrasi sel darah di dalam pembuluh darah.* /pixabay pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Secara global terjadi peningkatan kasus multiple myeloma atau kanker yang menyerang sel plasma, sebanyak 126 persen dari 1990 hingga 2016. Juga, sebesar 106 persen hingga 192 persen untuk semua cakupan Socio Demographic Index (SDI).

Dalam hal ini, tiga wilayah dunia dengan tingkat kejadian multiple myeloma tertinggi berdasarkan usia adalah Australasia, Amerika Utara, dan Eropa Barat.

Walaupun Indonesia tidak termasuk dalam tiga wilayah tersebut tetapi berdasarkan data Globocon tahun 2020, diperkirakan terdapat terdapat 3.151 pasien baru terdiagnosis multiple myeloma di Indonesia.

"Gejala yang sering mirip dengan penyakit lain membuat pasien datang sudah dalam keadaan terlambat untuk mendapatkan perawatan," ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hemato-Onkologi Medik Konsultan dari Rumah Sakit MRCCC Jakarta, Dr. dr. Jeffry Beta Tenggara Sp.PDKHOM.

Dia menjadi narasumber dalam webinar awam secara daring yang terbuka bagi umum dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan penyakit multiple myeloma.

Jeffry menjelaskan, multiple myeloma adalah salah satu jenis kanker darah yang menyerang sel plasma. Yaitu sel darah putih yang berperan dalam pembangunan daya tahan tubuh dengan memproduksi antibodi dalam jumlah besar.

Kanker ini biasanya ditandai dengan rasa nyeri di tulang, utamanya tulang belakang dan panggul. Multiple myeloma juga dikenal sebagai kanker darah terbanyak di dunia setelah leukemia.

"Hingga kini, belum diketahui secara pasti apa penyebab spesifik dari multiple myeloma. Namun, sama seperti jenis kanker pada umumnya, diyakini bahwa tumbuhnya sel plasma yang tidak normal, tak terkendali, dan bersifat kanker (sel mieloma) disebabkan oleh adanya mutasi atau perubahan DNA," kata Jeffry yang juga anggota dari Ikatan Dokter Indonesia dan Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia.

Penyakit ini bermula dengan pembentukan satu sel plasma abnormal di sumsum tulang kemudian akhirnya berkembang biak dengan cepat. Sel-sel kanker terus berusaha menghasilkan antibodi, seperti yang sel plasma sehat lakukan. Namun, sel-sel myeloma menghasilkan antibodi abnormal yang tidak dapat tubuh gunakan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat