PIKIRAN RAKYAT - Pada Senin, 23 November 2020, Presiden AS Donald Trump akhirnya memberikan beberapa alasan untuk memungkinkan transisi Joe Biden ke kursi kepresidenan.
Dikutip Pikiran-rakyat.com dari Reuters, langkah ini dilakukan setelah sesama dari Partai Republik menyerukan Trump untuk mengakhiri upayanya membatalkan kekalahan dalam pemilu AS 2020.
Dua puluh hari setelah pemilu, sebagian besar anggota partai Trump masih menolak untuk menyebut Biden sebagai presiden terpilih.
Baca Juga: Donald Trump Halangi Langkah Joe Biden Menuju Gedung Putih, Mantan Penasihat: Mempermalukan Negara!
Namun, perubahan bergeser secara signifikan. Trump mengizinkan dana federal untuk mulai mengalir ke kekuasaan Biden sehingga dapat menjalankan tugas transisinya sebelum pelantikannya pada 20 Januari sebagai presiden AS ke-46.
Trump saat ini secara tidak resmi mengakui kemenangan Biden dalam pemilu.
Adanya desakan yang meningkat dari beberapa rekan di Partai Republik kemungkinan menjadi faktor dalam langkah Trump untuk memungkinkan pendanaan untuk transisi Biden.
Baca Juga: Di Akhir Masa Jabatan, Trump Tambahkan Lagi 4 Perusahaan Tiongkok ke Daftar Hitam
Tim hukum Trump juga mengalami serangkaian kekalahan yudisial dalam upayanya untuk mencegah negara-negara bagian memberikan sertifikasi kepada Biden sebagai pemenang pemilu.
Para ahli hukum mengatakan kasus-kasus yang tersisa tidak memberi Trump jalan yang layak untuk membatalkan hasil pemilu.