kievskiy.org

Usai Sanksi AS, Pemimpin Hong Kong Tumpuk Uang Tunai di Rumahnya

Ilustrasi bendera Hong Kong
Ilustrasi bendera Hong Kong /Pixabay/Chickenonline


PIKIRAN RAKYAT - Pemimpin tertinggi Hong Kong Carrie Lam mengatakan dia terpaksa menumpuk uang tunai di rumahnya usai diberlakukannya sanksi Amerika Serikat.

Lam mengatakan hal itu dilakukan karena tidak dapat membuka rekening bank di pusat keuangan global sejak AS memberi sanksi tak lama setelah Tiongkok memberlakukan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong

Beijing menghindari badan legislatif Hong Kong dan memberlakukan undang-undang keamanan nasional di bekas koloni Inggris itu pada 30 Juni 2020. Langkah UU ini yang dikecam oleh beberapa pemerintah asing, kelompok bisnis dan kelompok hak asasi.

Baca Juga: Presiden Xi Jinping Minta Pemuda Hong Kong Pindah ke Tiongkok Daratan

Hong Kong dan pihak berwenang di Beijing mengatakan undang-undang itu diperlukan untuk memulihkan stabilitas setelah lebih dari setahun protes anti-pemerintah.

"Duduk di depan Anda adalah kepala eksekutif Hong Kong SAR (Daerah Administratif Khusus) yang tidak memiliki layanan perbankan yang tersedia untuknya," kata Lam kepada HKIBC, saluran berita berbahasa Inggris di Hong Kong pada Jumat, 28 November 2020, dikutip Pikiran-rakyat.com dari Reuters.

"Saya menggunakan uang tunai untuk semua hal. Saya punya setumpuk uang tunai di rumah, pemerintah membayar saya tunai untuk gaji saya karena saya tidak punya rekening bank," ujarnya.

Baca Juga: Tes Covid-19 Besar-Besaran, 1,8 Juta Warga Hong Kong Selesai Diuji Secara Sukarela

Pada Agustus 2020, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepada Lam dan pejabat tinggi lainnya atas tuduhan berperan dalam membatasi kebebasan politik di Hong Kong.

"Saya tidak ingin menghalangi orang untuk melayani dalam posisi publik karena sangat terhormat dalam situasi seperti ini untuk mendapat sanksi yang tidak dapat dibenarkan oleh pemerintah AS," kata Lam.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat