kievskiy.org

PBB Tagih Janji Negara 'Kaya', Karena Dinilai Gagal Bantu Negara 'Miskin'

Ilustrasi Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB.
Ilustrasi Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB. /Pixabay Pixabay

PIKIRAN RAKYAT- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menagih janji utama 'negara-negara kaya' untuk membantu mendanai 'negara-negara miskin'.

Ia mengatakan negara maju yang tak penuhi janji pada negara berkembang berdampak kepada rusaknya kepercayaan.

“Negara-negara maju akan kehilangan janji utama yang mereka buat kepada negara miskin dalam menghadapi krisis iklim dengan gagalnya menyediakan dana yang diperlukan untuk mengatasi dampaknya," kata Antonio, pada Rabu lalu 9 Desember 2020.

 Baca Juga: Siap Gelar Ajang Bergengsi MotorGP 2021 di Sirkuit Mandalika, Sekda NTB: Ini Menjadi Prioritas

Antonio menegaskan bahwa hal ini berdampak pada rusaknya prospek aksi global, karena negara-negara berkembang seharusnya mendapatkan dana sebesar triliunan rupiah.

Bantuan keuangan yang bersumber dari publik dan swasta tahun ini dan tahun mendatang tentu untuk membantu negara berkembang dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan menangani kerusakan akibat cuaca ekstrem. 

“Janji itu pun adalah landasan perjanjian Paris tahun 2015 dan akan menjadi kunci elemen mengenai iklim Cop26 tahun depan," tutur Antonio.

Baca Juga: Tak Kuasa Menahan Himpitan Ekonomi, Seorang Ibu Tega Habisi 3 Balita Anak Kandungnya dengan Parang

Namun Antonio melihat janji itu jauh dari janji jangka panjang, kondisi ini dapat berdampak pada rusaknya kepercayaan dari negara-negara berkembang dalam perjanjian Paris. Sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman TheGuardian.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat