kievskiy.org

Tahun 2020 Ada 50 Jurnalis Tewas Terbunuh, Kebanyakan karena Soroti Kasus Kejahatan hingga Korupsi

Shaheena Shaheen, jurnalis wanita yang dibunuh di Pakistan.
Shaheena Shaheen, jurnalis wanita yang dibunuh di Pakistan. /Twitter/@nighatdad Twitter/@nighatdad


PIKIRAN RAKYAT -  Organisasi non pemerintah internasional, Reporters Without Borders (RSF) mengungkapkan sepanjang tahun 2020 ada 50 jurnalis yang tewas terbunuh dalam tugasnya.

Jumlah tersebut menunjukkan ada peningkatan sasaran kepada jurnalis yang menyelidiki kasus kejahatan, korupsi atau masalah lingkungan.

RSF menyoroti kasus pembunuhan jurnalis yang tinggi di Meksiko, India dan Pakistan.

Baca Juga: Sinopsis Spider-Man Far From Home, Petualangan Baru Peter Parker Memberantas Kejahatan di Benua Biru

"Delapan puluh empat persen dari mereka (jurnalis) yang tewas tahun ini sengaja ditargetkan untuk pekerjaan mereka," kata RSF dalam laporan tahunannya, pada Selasa, 29 Desember 2020, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari AFP.

Persentase ini lebih banyak dibandingkan tahun 2019, di mana 63 persen penargetan jurnalis yang menjalankan tugasnya.

"Selama beberapa tahun sekarang, Reporters Without Borders telah mencatat bahwa jurnalis investigasi benar-benar berada di persimpangan negara, atau kartel," kata Pauline Ades-Mevel selaku pemimpin redaksi RSF.

Baca Juga: Pernah Jadi Model Sampul Majalah, Sandiaga Uno: Gayanya Gigit Rumput, Gambar Itu Terus Menghantui

Meksiko menjadi negara yang paling mematikan, di mana 8 jurnalis tewas dalam tugasnya.

"Hubungan antara pengedar narkoba dan politisi tetap ada, dan jurnalis yang berani meliput ini atau masalah terkait terus menjadi sasaran pembunuhan biadab," kata laporan itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat