PIKIRAN RAKYAT - Arab Saudi akan membuka wilayah udara dan perbatasan daratnya ke Qatar sebagai langkah pertama untuk mengakhiri krisis diplomatik selama bertahun-tahun. Krisis itu telah memecah, merusak hubungan sosial dan menghancurkan aliansi negara-negara Teluk.
Satu-satunya perbatasan darat Qatar sebagian besar ditutup sejak pertengahan tahun 2017, ketika itu Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Bahrain melancarkan blokade terhadap negara Teluk kecil itu, dengan menuduhnya mendukung kelompok ekstremis Islam dan memiliki hubungan hangat dengan Iran.
Dikutip Pikiran-rakyat.com dari AP News, Kementerian Luar Negeri Kuwait pada Senin, 4 Januari mengumumkan Arab Saudi akan kembali membuka perbatasan darat dan wilayah udara untuk jalur penerbangan bagi Qatar.
Baca Juga: Soal CPNS Formasi Guru Tahun 2021, Kemendikbud: Tetap Ada, Menjadi Fokus Pemerintah
Perbatasan Saudi, yang diandalkan Qatar untuk impor produk susu, bahan bangunan, dan barang-barang lainnya, dibuka selama tiga tahun terakhir untuk memungkinkan warga Qatar ke Arab Saudi menunaikan ibadah haji.
Tidak jelas konsesi apa yang dibuat atau dijanjikan Qatar tentang perubahan dalam kebijakannya.
Kuwait, yang menjadi penengah sepanjang perselisihan tersebut, pertama kali mengumumkan terobosan diplomatik melalui menteri luar negerinya.
Baca Juga: Risma Blusukan Temui Gelandangan di Thamrin, Anggota DPRD DKI Jakarta: Jangan Lebay Lah!
Sebelumnya pada hari Senin, menteri luar negeri Kuwait dilaporkan telah melakukan perjalanan ke Doha untuk menyampaikan pesan kepada amir yang berkuasa di Qatar yakni Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.
Menyusul pengumuman Kuwait, Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab, Anwar Gargash, membuat cuitan di Twitter bahwa negaranya ingin memulihkan persatuan Teluk.