kievskiy.org

Junta Myanmar Gunakan Sniper Tembaki Demonstran Antikudeta, Beberapa Orang Dilaporkan Tewas

Beberapa orang dilaporkan tewas dan lebih dari 50 demonstran pro-demokrasi ditangkap oleh junta militer Myanmar pada Minggu, 28 Februari 2021.
Beberapa orang dilaporkan tewas dan lebih dari 50 demonstran pro-demokrasi ditangkap oleh junta militer Myanmar pada Minggu, 28 Februari 2021. /Dok. Reuters


PIKIRAN RAKYAT
- Sudah sebulan pemerintahan Myanmar dikudeta sejak mengulingkkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021 lalu.

Kini pada Minggu, 28 Februari 2021, beberapa demonstran dilaporkan tewas dan lebih dari 50 lainnya ditangkap dalam protes anti kudeta terhadap junta militer Myanmar.

Menurut laporan media, sebanyak 8 orang terluka dan lebih dari 50 telah ditangkap di Yangon, Hledan, Thingangyun, Kyimyindaing, Botahtaung dan kota-kota lain setelah ribuan demonstran pro-demokrasi turun ke jalan.

Dilaporkan militer dan polisi menggunakan penembak jitu atau sniper untuk menumpas para demonstran.

Baca Juga: 40 Hari Wafatnya Syekh Ali Jaber, Terungkap Alasan sang Istri 'Haramkan' Diri Keluar Rumah

Baca Juga: Mahfud MD: Berpijak pada Statment Pemimpin, KPK Jangan Terombang-ambing oleh opini

"Militer dan polisi menggunakan tembakan langsung untuk menumpas protes atau pembengkakan. Di seluruh kota di Myanmar, penggunaan kekuatan termasuk sniper kelas militer dikerahkan untuk membunuh protes damai atau ," tulis laporan seorang pengguna di Twitter, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari ANI News.

Pengguna media sosial lainnya menyebutkan beberapa demonstran dibawa ke tempat persembunyian usai diserang polisi yang menggunakan granat setrum.

"Salah satu pengunjuk rasa damai ditembak mati oleh Polisi teroris Myanmar di Kotapraja Thingangyun, Yangon hari ini," kata seorang pengguna Twitter.

Hari ini Minggu, 28 Februari 2021, hampir di semua wilayah di Yangon, militer dan polisi menembak orang-orang yang memprotes dengan peluru asli.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat