kievskiy.org

Disusun Tanpa Minta Tanggapan Publik, Rencana Regulasi Rokok Elektrik di Filipina Tuai Kritik

Ilustrasi tembakau
Ilustrasi tembakau /Pixabay/Humusak Pixabay/Humusak

 

PIKIRAN RAKYAT - Koalisi pengurangan bahaya tembakau Filipina menyayangkan sikap Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Filipina, yang tidak membuka peluang kepada publik untuk memberikan masukan, terkait rencana penyusunan regulasi rokok elektrik dan tembakau yang dipanaskan di negara tersebut. 

Alih-alih mengadakan konsultasi publik terkait draf pedoman untuk regulasi rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan, FDA Filipina dinilai hanya menggelar sosialisasi satu arah. 

Perwakilan Filipina untuk Coalition of Asia Pacific Tobacco Harm Reduction Advocates (CAPHRA) Clarisse Virgino mengatakan bahwa dalam sosialisasi tersebut, FDA Filipina mengabaikan masukan dari para pemangku kepentingan yang akan terdampak langsung dari draf pedoman regulasi tersebut.

 Baca Juga: Singgung Putri Diana, Pangeran Harry Ungkap Rasa Takut yang Menghantuinya

Baca Juga: Jelang Setahun Pandemi Covid-19, Ahmad Riza Patria: Alhamdulillah Kita Bisa Mengendalikan

“Konsultasi yang diadakan oleh FDA Filipina pada 6-8 Oktober terkait produk vape dan produk tembakau dipanaskan ternyata berisi pembicaraan satu arah melalui rekaman dengan pertanyaan pilihan yang mengabaikan pandangan para vapers, tidak mengandung bukti ilmiah, dan melanggar hak para konsumen yang seharusnya didengar pendapatnya,” ujar Virgino.

“Kami mendesak FDA Filipina untuk mendengarkan dan menghormati hak 16 juta perokok di Filipina yang berhak mendapatkan alternatif yang lebih baik daripada rokok," kata dia, seperti dikutip dari manilastandard.net.

Peter Paul Dator dari Vapers PH mengatakan FDA Filipina seharusnya menerima masukan dari para konsumen dan pemangku kepentingan yang akan terdampak langsung oleh draf pedoman tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat