kievskiy.org

Thailand Memanas, Ribuan Orang Turun ke Jalan Tuntut Reformasi Monarki

Petugas polisi berdiri dalam posisi selama protes pada peringatan 47 tahun pemberontakan mahasiswa 1973, di Bangkok, Thailand 15 Oktober 2020.
Petugas polisi berdiri dalam posisi selama protes pada peringatan 47 tahun pemberontakan mahasiswa 1973, di Bangkok, Thailand 15 Oktober 2020. /Reuters/Athit Perawongmetha

PIKIRAN RAKYAT - Unjuk rasa kembali terjadi di Thailand menuntut reformasi monarki.

Lebih dari seribu orang berunjuk rasa penuhi persimpangan utama Bangkok pada Rabu 24 Maret 2021.

Aksi turun ke jalan terbesar yang terjadi sejak polisi gunakan kekerasan dan peluru karet untuk menghalau para demonstran.

Gerakan protes Thailand dimulai sejak Juli 2020 lalu, menuntut pengunduran diri pemerintahan Perdana Menteri Prayut Chan-o-ch dan penulisan ulang konstitusi yang ditulis militer.

Baca Juga: 5G Segera Tersedia di Indonesia, Airlangga Hartarto: Penentuan Basis Teknologi Layanannya Bakal Selektif

Baca Juga: Terpaksa 'Dipisahkan' dari Raul Lemos, Krisdayanti Bongkar Kondisi Psikologis Anak-Anaknya

Namun tuntutan paling kontroversial adalah untuk meeformasi monarki yang tak tersentuh, termasuk penghapusan undang-undang pencemaran nama baik kerajaan yang kejam.

Sejauh ini lebih dari 70 pengunjuk rasa dan pemimpin mahasiswa dituduh menghina monarki dan sekira selusin orang ditahan di penjara.

Jika terbukti melakukan kesalahan, mereka akan menghadapi hukuman 15 tahun penjara per dakwaan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat