PIKIRAN RAKYAT - Sekelompok peneliti Israel menemukan bahwa salah satu dari sejumlah varian baru corona mampu merusak perlindungan yang diberikan vaksin Covid-19.
Mutasi virus corona alias varian baru corona yang muncul di Afrika Selatan ternyata bisa menembus perlindungan vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech.
Temuan soal varian baru corona ini didapatkan dari data dunia nyata di Israel, salah satu negara yang sangat tergantung pada vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech.
Kendati demikian, hasil penelitian soal varian baru corona tersebut tidak mewakili efektivitas vaksin Covid-19 yang kini tengah digalakkan penyuntikannya di seluruh dunia.
Baca Juga: Idamkan Laudya Cynthia Jadi Calon Jodohnya, Dimas Beck: Aku Sayang Banget Sama Dia
Baca Juga: Sunat Saat Dewasa Bisa Kurangi Risiko Tertular Penyakit? Berikut Penjelasan Dokter Boyke
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, studi yang mengungkapkan temuan terkait varian baru corona itu membandingkan kondisi dari 400 kasus Covid-19.
Sebagiannya merupakan pasien corona yang terpapar virus usai mendapatkan suntikan vaksin Covid-19, baik dosis pertama maupun kedua dengan jarak lebih dari 14 hari.
Sisanya merupakan pasien corona yang belum disuntikkan vaksin Covid-19 sama sekali sebelum sakit. Usia, jenis kelamin, dan karakteristik lainnya disesuaikan.