PIKIRAN RAKYAT - Parlemen Selandia Baru mengungkapkan perhatian serius atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia terhadap komunitas Muslim Uighur di wilayah Xinjiang, China.
Parlemen Selandia Baru mengeluarkan mosi yang menunjukkan keprihatinan mereka atas hal tersebut pada 5 Mei 2021.
Namun, mosi parlemen Selandia Baru itu direspons negatif oleh China.
China menganggap Selandia Baru menuduh mereka secara tidak berdasar dan mengusik urusan dalam negeri mereka.
Baca Juga: Kebakaran yang Terjadi di Kapuk Muara, Jakarta Utara Hanguskan 374 Rumah
"Mosi ini sungguh telah menganggu urusan dalam negeri China dan melanggar hukum internasional dan norma-norma dalam hubungan internasional," demikian pernyataan resmi dari Kedutaan China di Selandia Baru dikutip Pikiran-rakyat.com (PR) dari Aljazeera.
"Pemerintah China menyesalkan dan menentang mosi tersebut," sebutnya lagi.
China memberi peringatan, terbitnya mosi itu akan merusak hubungan dengan Selandia Baru.
Baca Juga: Negeri Sakura Bakal Bebas Rokok, Philip Morris Akan Setop Jual Rokok di Jepang
"Mosi itu telah merusak kepercayaan di antara China dan Selandia Baru."