PIKIRAN RAKYAT - Militer Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya telah melancarkan serangan udara terhadap milisi yang didukung Iran di Irak dan Suriah. Serangan itu muncul atas perintah Presiden Joe Biden
Serangan udara itu dilakukan sebagai pembalasan atas serangan pesawat drone oleh milisi terhadap personel dan fasilitas AS di Irak.
"Seperti yang ditunjukkan oleh serangan malam ini, Presiden Biden sudah jelas bahwa dia akan bertindak untuk melindungi personel AS," kata Pentagon, dikutip dari Reuters, Senin, 28 Juni 2021.
Baca Juga: Singapura Bakal Anggap Covid-19 Seperti Flu Biasa, dr. Tirta Minta Pelajari Dulu 3 Hal Ini
Dalam sebuah pernyataan, militer AS mengatakan pihaknya menargetkan fasilitas operasional dan penyimpanan senjata di dua lokasi di Suriah dan satu lokasi di Irak.
Namun, AS tidak mengungkapkan apakah diyakini ada orang yang tewas atau terluka.
Kelompok milisi Irak yang bersekutu dengan Iran menyebutkan empat anggota faksi Kataib Sayyed al-Shuhada tewas dalam serangan di perbatasan Suriah-Irak. Mereka bahkan menyebutkan akan bersumpah untuk membalas.
Baca Juga: Ketua BEM UI Disorot, Pakar Ekonomi Bocorkan Pihak yang Ada di 'Belakang' Leon Alvinda Putra
Serangan AS itu terjadi ketika pemerintahan Joe Biden ingin menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran.
Pentagon menyebutkan AS bertindak dalam haknya untuk membela diri dan serangan itu diperlukan untuk mengatasi ancaman dan ruang lingkup yang terbatas.