kievskiy.org

Khawatir Afghanistan Jadi Sarang Kembang Biak Teroris, Menlu Retno Jelaskan Sikap Indonesia

Seorang anggota Taliban duduk sambil memegang senjatanya di Kabul, Afghanistan, 4 September 2021. Taliban membantah telah tembak Polwan Afghanistan yang sedang hamil di depan keluarganya dan sebut tengah lakukan penyelidikan.
Seorang anggota Taliban duduk sambil memegang senjatanya di Kabul, Afghanistan, 4 September 2021. Taliban membantah telah tembak Polwan Afghanistan yang sedang hamil di depan keluarganya dan sebut tengah lakukan penyelidikan. /Wana News Agency via Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menitipkan pesan dengan harapan meski Afghanistan sudah dikuasai Taliban, tetapi jangan sampai jadi sumber ancaman perdamaian dunia.

Menlu Retno berharap Afghanistan tidak dijadikan sarana tumbuhnya dan tempat pelatihan organisasi teroris, setelah negara itu dikuasai oleh kelompok Taliban pada pertengahan Agustus lalu.

"Indonesia berharap Afghanistan tidak dijadikan sebagai tempat berkembang biak dan pelatihan organisasi teroris dan kegiatan yang mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan," kata Retno saat menyampaikan pernyataan pers secara virtual, usai pertemuan menteri luar negeri dan menteri pertahanan (2+2) Indonesia-Australia di Jakarta, Kamis, 9 September 2021.

Permintaan tersebut telah disampaikan langsung oleh Menlu Retno saat bertemu perwakilan Taliban di Doha, Qatar, pada 26 Agustus lalu.

Baca Juga: Kepala Patung Yesus Kristus di Gereja Katolik AS Dipenggal OTK pada Juli 2020

Selain itu, menurut Menlu Retno, Indonesia memantau secara dekat situasi di lapangan termasuk pembentukan pemerintah sementara (caretaker government) yang diumumkan Taliban pada Selasa, 7 September 2021.

"Indonesia terus menggarisbawahi pentingnya membangun pemerintahan yang inklusif di Afghanistan," kata Menlu Rento Marsudi.

Lebih lanjut, Retno menyampaikan bahwa Indonesia juga berharap agar hak asasi manusia, khususnya hak perempuan dan anak perempuan di Afghanistan, terus dihormati dan dimajukan.

Senada dengan pendapat Retno, Menlu Australia Marise Payne juga menyoroti perlunya rezim pimpinan Taliban untuk menghormati hak-hak perempuan dan anak perempuan di negara itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat