PIKIRAN RAKYAT- Kepala junta Myanmar Min Aung Hlaing, mengatakan akan membebaskan lebih dari 5.000 tahanan yang dipenjara karena memprotes kudeta, yang menggulingkan pemerintahan sipil pada Februari lalu.
Min Aung Hlaing pada hari Senin, 18 Oktober 2021 menuturkan, untuk menandai festival Thadingyut pada Oktober nanti, sebanyak 5.636 tahanan anti kudeta akan dibebaskan.
Pernyataan Min Aung Hlaing itu datang beberapa hari setelah Myanmar dikeluarkan dari pertemuan KTT ASEAN terkait komitmen pemerintahnya untuk meredakan krisis berdarah negara itu.
Sejak aksi kudeta yang dilakukan militer pada 1 Februari lalu, Myanmar telah terperosok dalam situasi kekacauan.
Menurut kelompok pemantau lokal, lebih dari 1.100 warga sipil tewas dalam tindakan keras berdarah terhadap perbedaan pendapat, dan lebih dari 8.000 orang ditangkap.
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari laman TRT World, namun, kepala junta itu tidak memberikan rincian tentang siapa yang akan dimasukkan dalam daftar pembebasan tersebut.
Pada Juli lalu, pihak berwenang Myanmar membebaskan lebih dari 2.000 pengunjuk rasa anti kudeta dari penjara di seluruh negeri, termasuk wartawan yang kritis terhadap pemerintah militer.