PIKIRAN RAKYAT - Sekelompok kecil orang Israel dan Palestina di Yerusalem, saat ini mencoba menjembatani kesenjangan bahasa Ibrani-Arab melalui pembelajaran model kencan kilat.
Sekitar 20 siswa gabungan antara Israel dan Palestina bertemu setiap minggu di sebuah vila abad ke-19, dan duduk bersama, seorang Yahudi menghadap Arab, mereka berlatih bahasa satu sama lain.
Kegiatan mempelajari bahasa Arab dan Ibrani ini dipandu dengan kartu yang menguraikan skenario sederhana agar warga Israel dan Palestina bisa saling berdialog.
Baca Juga: Satgas Mafia Bola Sudah Bubar, Brigjen Hendro Pandowo Tak Tahu Sosok dengan 'Rompi' di Lapangan
Ketika peluit berbunyi setiap 20 menit, peserta bergiliran dengan pasangan baru melintasi meja yang diatur di bawah mural warna-warni.
Pertemuan yang terkadang canggung ini membantu orang-orang Palestina untuk meningkatkan bahasa Ibrani yang diperlukan, guna berurusan dengan otoritas Israel.
Sedangkan orang-orang Yahudi, mereka memperdalam pemahaman masing-masing mengenai bahasa Arab yang digunakan orang-orang Palestina.
Baca Juga: Rahimnya Diangkat, Melanie Subono Ungkap Kesedihannya: Tiap Lihat yang Hamil, Elus Dada
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, sebagian besar warga Palestina di Yerusalem tinggal di sektor timurnya, yang direbut oleh Israel dalam perang Timur Tengah 1967.