kievskiy.org

2.000 Rabi Yahudi Ortodoks Tak Terima Universitas di AS Promosikan Anti-Semitisme

Ilustrasi rabi.
Ilustrasi rabi. /PIXABAY/MoneyforCoffe

PIKIRAN RAKYAT - Direktur pelaksana Koalisi Nilai-Nilai Yahudi (CJV), yang mewakili lebih dari 2.000 rabi Ortodoks, mengatakan bahwa universitas-universitas di AS harus mengakhiri program keragaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) terkait problem anti-Semitisme.

Perwakilan koalisi rabi Ortodoks, Rabbi Yaakov Menken, menilai bahwa program tersebut adalah sama dengan perumpamaan "rubah untuk menjaga rumah ayam" setelah sebuah laporan mengeklaim para pemimpin DEI seriang mempromosikan anti-Semitisme.

"Dengan meningkatnya insiden anti-Semit pada tingkat yang mengkhawatirkan, menggunakan Israel sebagai fasad yang nyaman, universitas harus memastikan program keragaman mereka termasuk perlindungan siswa Yahudi," kata Menken kepada Fox News pada Senin, 20 Desember 2021.

Untuk diketahui, Antisemitisme adalah suatu sikap permusuhan atau prasangka terhadap kaum Yahudi dalam bentuk-bentuk tindakan penganiayaan atau penyiksaan terhadap agama, etnik, maupun kelompok ras, mulai dari kebencian terhadap individu hingga lembaga.

Baca Juga: Perut Aurel Hermansyah Dielus Mertua, Istri Atta Meleleh Digombali Halilintar Anofial Asmid

Dia pun meminta agar universitas di AS menangguhkan semua program DEI.

Menken mengakui skema DEI memiliki tujuan yang mulia, tetapi tidak meninjau secara komprehensif dampak ke depannya.

Menurutnya hal ini telah menjadi bias diskualifikasi yang jelas.

Baca Juga: Tangis Geni Faruk Pecah Saat Pertama Kali Bertemu Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar: Ditandai Salju Pertama

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat