PIKIRAN RAKYAT - Eskalasi konflik yang terjadi antara Iran dan Amerika Serikat (AS) dikabarkan semakin menurun, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Reuters.
Setelah adanya kematian Jendral Iran Soleimani, yang dilakukan pihak AS, yang berbuntut panjang dengan serangan balas dendam berupa rudal dari Iran yang telah menewaskan ratusan jiwa dari penumpang pesawat Ukraina, membuat ketegangan nuklir kedua negara tersebut semakin mereda.
Iran telah mengisyaratkan pihaknya mendukung pengurangan setelah 10 hari ketegangan yang meningkat dengan AS.
Baca Juga: Hasil Laga Replay Babak Ketiga Piala FA, Klub Premier League Raih Kemenangan
Melalui hal itu, de-eskalasi menjadi target selanjutnya agar konflik yang terjadi semakin berkurang hingga berhenti.
Sementara itu, keamanan ditingkatkan di ibukota Iran sejak Minggu, 12 Januari 2020 setelah terjadinya protes besar-besaran atas kemarahan warga Iran terkait kecelakaan pesawat Ukraina yang jatuh, dengan korban jiwa ratusan orang.
Namun demi menghadapi protes tersebut, polisi Iran justru sempat menangkap duta besar Inggris yang berada di sana, yang diduga sebagai sumber kekacauan protes.
Presiden AS, Donald Trump, memperingatkan Iran agar tidak melukai demonstran melakukan tindakan keras mematikan terhadap unjuk rasa.