kievskiy.org

Vaksin BCG untuk TBC Turunkan Risiko Kematian akibat COVID-19

ILUSTRASI vaksin.*
ILUSTRASI vaksin.* /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa negara yang mewajibkan warga negaranya melakukan vaksin tuberkulosis memiliki kasus kematian akibat COVID-19 yang lebih sedikit dibandingkan negara-negara yang tidak mewajibkan hal itu.

Dilansir dari The Straits Times pada Jumat 3 Maret 2020, hasil penelitian yang dimuat di medRxiv (sebuah situs untuk penelitian yang tidak dipublikasikan), menunjukkan bahwa terdapat sebuah korelasi di antara negara-negara yang mewajibkan warga negaranya untuk mendapatkan vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG) atau biasa kita sebut dengan vaksin TBC.

Baca Juga: Tanggulangi COVID-19 Pemerintah Jawa Barat Siapkan Rp16,2 Triliun

Negara-negara tersebut sama-sama memiliki jumlah kasus kematian akibat COVID-19 yang terhitung sedikit.

Meskipun hanya sebuah korelasi, beberapa dokter di beberapa negara sedang melakukan pengujian untuk melihat apakah itu dapat berpengaruh pada tingkat perlindungan terhadap COVID-19 atau tidak.

Para petugas medis yang berada di garis terdepan dan kalangan lanjut usia menjadi objek penelitian ini karena merekalah yang sangat rentan terpapar COVID-19 dibandingkan lainnya.

Baca Juga: Rapid Test COVID-19 di Jawa Barat: 677 Positif, Temuan Kasus di 4 Institusi Kenegaraan

Dr Gonzalo Otazu, salah seorang asisten profesor di Institut Teknologi New York dan pemimpin utama penelitian tersebut, mulai melakukan pengujian setelah melihat jumlah kasus yang rendah di Jepang.
Negara itu merupakan salah satu negara yang melaporkan kasus COVID-19 paling awal selain Tiongkok. Namun, sampai saat ini Jepang belum melakukan tindakan isolasi seperti yang dilakukan banyak negara lain.

Dr Otazu mengatakan bahwa dia tahu betul vaksin BCG tidak hanya efektif memberikan perlindungan terhadap bakteri tuberkulosis tetapi juga jenis penyakit menular lainnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat