PIKIRAN RAKYAT - Tiba-tiba saja jumlah pasien meninggal dunia di Wuhan, Tiongkok pada Jumat 17 April 2020 bertambah dua kali lipat.
Padahal, penyebaran virus corona di Negeri Tirai Bambu akhir-akhir ini sudah dianggap terkendali usai pembukaan Kota Wuhan dari lockdown.
Alhasil, banyak yang menuduh Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) sebelumnya memang berusaha menutup-nutupi angka asli.
Baca Juga: Kenang Masa Lalu, Denny Cagur Sempat Pindah Rumah Gara-gara sang Ayah Kerap Berkelahi
Dengan segera RRT menanggapi situasi tersebut dengan sebuah pengakuan.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari AFP, otoritas setempat mengakui kesalahan dalam menghitung jumlah kematian akibat COVID-19.
Kantor pusat kendali epidemi Wuhan mengatakan penambahan hingga 1.290 orang itu diumumkan dalam sebuah unggahan sosial media.
Baca Juga: Keluarkan Biaya hingga Ratusan Triliun, TVS Akuisisi Brand Motor Inggris Norton
Meski jumlah korban tewas meningkat drastis, jumlah kasus positif corona di kota itu hanya bertambah 325 kasus.