kievskiy.org

Penjara Israel Makin Sewenang-wenang, Tahanan Palestina Boikot Pengadilan Militer

 Ilustrasi- Tahanan Palestina memboikot pengadilan militer Israel.
Ilustrasi- Tahanan Palestina memboikot pengadilan militer Israel. /Pixabay/Ben_Kerckx

PIKIRAN RAKYAT – Langkah-langkah protes dan perlawanan oleh para tahanan Palestina di penjara Israel telah dijalankan selama seminggu terakhir.

Langkah ini hadir atas kebijakan hukuman kolektif serta ketidakadilan di tahanan Israel dalam beberapa bulan ke belakang.

Sekira 4.500 warga Palestina ditahan di penjara Israel, termasuk di antaranya 180 anak-anak dan 34 wanita.

Banyak warga Palestina menilai, penahanan mereka disebabkan karena perbedaan pandangan politik.

Baca Juga: Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar Ucap Syukur di Ruang Bersalin, Baby A Sudah Lahir?

Anggapan tersebut membuat mereka merasa layak mendapat perlakuan yang lebih baik daripada perlakuan terhadap tahanan kriminal.

Dikutip Pikiran-rakyat.com dari Al Jazeera, sekira 500 tahanan Palestina dalam penahanan administratif telah memboikot sistem pengadilan militer Israel sejak awal tahun 2022.

Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes atas ketidakadilan dan ketidakterbukaan pengadilan Israel atas penetapan tahanan mereka.

Kondisi ini diperparah oleh pemberlakuan hukuman kolektif dari mulai pengurangan waktu kegiatan pekarangan, pemberhentian akses kantin, hingga penggeledahan dan penyiksaan berkala akhir-akhir ini.

Baca Juga: Vladimir Putin Tak Peduli Sanksi: Hal Terakhir yang Diinginkan Orang-Orang Rusia adalah Perang

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat