kievskiy.org

Amnesty International Desak Negara Anggota ASEAN Ikut Tangani Masalah Pengungsi Rohingya

Seorang pengungsi pria Rohingya menarik seorang anak kecil saat mereka berjalan ke pantai setelah menyebrangi perbatasan Bangladesh-Myanmar dengan kapal melalui Teluk Bengal, di Shah Porir Dwip, Bangladesh, Minggu (10/9/2017).*
Seorang pengungsi pria Rohingya menarik seorang anak kecil saat mereka berjalan ke pantai setelah menyebrangi perbatasan Bangladesh-Myanmar dengan kapal melalui Teluk Bengal, di Shah Porir Dwip, Bangladesh, Minggu (10/9/2017).* ANTARA/REUTERS/Danish Siddiqui/aa.

PIKIRAN RAKYAT - Banyak pengungsi Rohingya yang terombang-ambing di tengah laut dan bahkan meninggal dunia dalam pencarian tempat menepi. 

Pasalnya, pada masa wabah COVID-19 saat ini, negara-negara menutup perbatasan menuju wilayah daratannya. 

Hal ini membuat Amnesty International, sebuah organisasi yang berfokus di bidang penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) mendesak para negara di Asia Tenggara untuk dapat menjaga muslim Rohingya yang banyak keluar dari Myanmar lewat jalur menuju negara sekitar. 

Baca Juga: VIDEO Viral: Jasad dalam Peti Mati Seperti Melambai saat Imam Bacakan Doa Berbahasa Indonesia

Saad Hammadi selaku juru kampanye Amnesty International untuk kantor wilayah Asia Selatan (SARO) mengatakan, sangat penting setidaknya negara-negara harus berbagi tanggung jawab sebagai respon kawasan, bukan hanya meminta satu atau dua negara saja untuk menciptakan harmoni di masyarakat. 

Saad menjelaskan bahwa pengungsi Rohingya tidak memilih negara tujuan berdasarkan prospek akan kehidupan layak.

Mereka adalah orang-orang yang merasa putus asa dan berpindah tempat untuk bertahan hidup, serta membutuhkan bantuan segera.

Baca Juga: AS Targetkan Punya 300 Juta Dosis Vaksin Corona Akhir 2020

"Maka penting bagi negara-negara untuk membuka batas wilayah dan menyediakan ruang aman bagi mereka, perlindungan, dan kebutuhan kesehatan pada masa pandemi ini," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat