kievskiy.org

Peneliti di Inggris dan Jerman Klaim Protein Plasma Darah Bisa Prediksi Kondisi Pasien COVID-19

ILUSTRASI penelitian obat atau vaksin COVID-19.*
ILUSTRASI penelitian obat atau vaksin COVID-19.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Dalam hasil penelitian yang dipublikasikan oleh jurnal Cell System pada Selasa, 2 Juni 2020, peneliti dari Francis Crick Institute di Inggris dan Charite Universitaetsmedizin Berlin di Jerman menemukan masing-masing pasien COVID-19 memiliki kadar protein yang berbeda dalam darahnya bergantung dari tingkat keparahan penyakit yang diderita.

Temuan itu dapat menjadi titik tolak baru untuk pengembangan obat COVID-19, penyakit menular yang disebabkan virus corona jenis baru dan petunjuk untuk para dokter saat memeriksa pasien dan memperkirakan tingkat keparahan penyakit yang diderita. 

Diketahui, Tiga protein yang berhasil dipetakan itu terhubung dengan interleukin IL-6, protein penyebab peradangan dan diyakini dapat jadi penanda untuk gejala penyakit COVID-19 parah.

Baca Juga: Bukan hanya Pedagang, Belasan Orang Positif Covid-19 di 8 Pasar Tradisional Sukabumi dari Rapid Test

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Maret 2020 menetapkan COVID-19 sebagai pandemi.

Penyakit itu sejauh ini telah menewaskan lebih dari 374.000 jiwa di seluruh dunia dan menyerang lebih dari 6,7 juta jiwa.

Sejumlah dokter dan para ahli mengatakan pasien COVID-19 mengalami gejala penyakit yang berbeda. Beberapa di antaranya bahkan tidak menunjukkan gejala sama sekali, sementara pasien lainnya membutuhkan perawatan dan sisanya mengalami gejala penyakit parah.

Baca Juga: Bupati Sumedang Ungkap 18 Aktivitas yang Bisa Beroperasi di Era New Normal

"Adanya tes yang dapat membantu dokter menentukan seorang pasien COVID-19 berpotensi mengalami masa kritis atau tidak sangat penting dilakukan," kata seorang ahli biologi molekuler di Crick Institute, Christoph Messner. Ia merupakan salah satu periset pada studi protein darah pasien COVID-19.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat