kievskiy.org

Meski Sulit, Rusia Tetap Ingin Berdamai dengan Ukraina Sesegera Mungkin

Kementerian Pertahanan Rusia menerbitkan klip video pasukan Rusia menghancurkan pusat komando lapangan angkatan bersenjata Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia menerbitkan klip video pasukan Rusia menghancurkan pusat komando lapangan angkatan bersenjata Ukraina. /REUTERS/NATIONAL POLICE OF UKRAINE

PIKIRAN RAKYAT - Rusia mengakui negosiasi dengan Ukraina kini sulit dan diprediksi akan berjalan lambat.

Meski begitu, Rusia tulus menginginkan perdamaian dengan Ukraina tercapai sesegera mungkin.

"Pembicaraan itu sulit dan berjalan lambat. Tentu saja, kami ingin mereka berjalan lebih cepat. Ini adalah keinginan tulus Rusia. Kami ingin mencapai perdamaian sesegera mungkin," kata Kepala delegasi Rusia dan pembantu presiden, Vladimir Medinsky.

Medinsky mengatakan bahwa dia lebih memilih untuk tidak fokus pada masalah yang muncul dalam proses negosiasi.

Baca Juga: Ujang Komarudin Ungkap Info A1: Demi 3 Periode, Jokowi Tawari Puan Maharani Jadi Cawapresnya

“Sungguh, upaya negara kita dan tugas yang ditetapkan oleh presiden adalah untuk mencapai perdamaian di tanah Ukraina, untuk melihat negara yang damai, netral dan bersahabat, yang tidak akan menjadi benteng NATO atau benteng kekuatan yang ingin membahayakan negara. negara kita,” katanya.

Adapun tuntutan perdamaian dari Rusia pada Ukraina pernah ditolak mentah-mentah oleh Presiden Volodymyr Zelensky.

Tuntutan tersebut ada 5 poin yakni, Ukraina jadi negara berstatus netral, hentikan pratik fasisme, akui Krimea sebagai wilayah Rusia, melakukan gencatan senjata, melepaskan keanggotaan NATO.

Baca Juga: Tak Terima Vladimir Putin Dituduh Pejahat Perang, Rusia: AS Telah Tewaskan Ratusan Ribu Orang di Dunia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat