PIKIRAN RAKYAT - Presiden Suriah Bashar al-Assad dilaporkan bersumpah mengirim sekira 40.000 militan ke Rusia untuk membantu invasi di Ukraina. Pengumuman tersebut disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Ukraina (GUR) pada Kamis, 17 Maret 2022.
Menurut laporan intelijen Ukraina, senjata dan peralatan militer lainnya akan dikirim ke Rusia dan Belarusia dari Suriah dalam waktu dekat.
"Informasi tentang partisipasi langsung dalam permusuhan terhadap tentara Ukraina telah mulai menyebar di antara tentara bayaran. Ini secara signifikan mengurangi 'semangat juang' Suriah," demikian pernyataan Kemenhan Ukraina, dikutip dari Jerussalem Post, 17 Maret 2022.
Baca Juga: 3 Pemain yang Diincar Barcelona untuk Musim Depan
Laporan dari intelijen Ukraina pada 13 Maret 2022 menyebutkan Rusia telah membuka 14 pusat perekrutan di seluruh Suriah, di Damaskus, Aleppo, Hamma, Raqqa dan Deir ez-Zor.
Rusia dilaporkan membayar tentara bayaran asing dengan gaji bulanan berkisar antara 300-600 dolar AS.
Sebelumnya, pada 11 Maret 2922, dilaporkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengizinkan 16.000 sukarelawan dari Timur Tengah untuk bergabung dengan pasukan yang didukung Rusia di wilayah Donbas di Ukraina timur.
Baca Juga: Jika Jokowi 3 Periode, Luhut Pandjaitan Siap Jadi Penasihat
Diberitakan sebelumnya, pejabat Amerika Serikat menuduh Rusia merekrut pejuang Suriah untuk berperang melawan Ukraina. Warga Suriah yang direkrut disebut harus memiliki keahlian dalam pertempuran perkotaan.
Pejabat AS itu juga mengklaim Rusia telah merekrut warga Suriah sejak tahun 2015, demikian laporan Wall Street Journal, Senin, 7 Maret 2022.