kievskiy.org

Pejabat AS Tuduh Rusia Rekrut Pejuang Suriah Berperang Melawan Ukraina, Punya Keahlian Pertempuran

Presiden Suriah Bashar al-Assad  bersama tentaranya.
Presiden Suriah Bashar al-Assad bersama tentaranya. /dok. Reuters via The Arab Weekly


PIKIRAN RAKYAT - Pejabat Amerika Serikat menuduh Rusia merekrut pejuang Suriah untuk berperang melawan Ukraina. Warga Suriah yang direkrut disebut harus memiliki keahlian dalam pertempuran perkotaan.

Pejabat AS itu juga mengklaim Rusia telah merekrut warga Suriah sejak tahun 2015, demikian laporan Wall Street Journal, Senin, 7 Maret 2022.

Pasukan yang setia kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad sudah sejak lama berperang di pusat-pusat kota selama hampir satu dekade. Keterampilan bertempur di kota sulit ditemukan di antara pasukan Rusia.

Baca Juga: Zaman Segala Mahal Sudah Tiba, Beban Berat Kaum Murba

Pejabat AS itu tidak merinci berapa banyak pejuang Suriah yang bergabung untuk berperang melawan Ukraina.

Pernyataan pejabat AS itu berbeda dengan komentar dari Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Bashar Jaafari yang justru menyebut militer AS mengirim kelompok teroris ISIS dan Daesh yang ada di Suriah ke Ukraina.

Bashar Jaafari juga mengklaim pihaknya memiliki bukti AS memindahkan kelompok teroris ke Ukraina.

"Berdasarkan analisis, kami dapat mengatakan bahwa ini sangat mungkin benar. Kami sebagai sebuah negara, memiliki bukti bahwa militer AS di Suriah memindahkan teroris dari satu tempat ke tempat lain, terutama anggota ISIS dan Jabhat al-Nusra," kata Jafari, dikutip dari Sputnik News, Selasa, 1 Maret 2022, seperti diberitakan Pikiran-rakyat.com sebelumnya.

Baca Juga: Polisi Ungkap Fakta Baru Kematian Tangmo, Barang Berharga Korban Dihilangkan

Ia menyebut AS telah memindahkan teroris dari Suriah ke Afghanistan dan Burkina-Faso dan penggunaan tentara bayaran adalah praktik AS yang sudah mapan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat