PIKIRAN RAKYAT - Pekan lalu, Presiden Jokowi (Joko Widodo) mengingatkan adanya indikasi harga-harga barang akan naik di berbagai belahan dunia. Dia meminta masyarakat Indonesia berhati-hati atas kondisi itu.
Jokowi mengungkapkan secara runut penyebab bakal naiknya harga-harga barang. Pertama, dipicu semakin langkanya kontainer di seluruh dunia. Kelangkaan kontainer akan memicu ongkos angkut atau freight cost naik sehingga memicu kenaikan biaya logistik.
Kedua, terjadi kelangkaan pangan di berbagai belahan dunia sehingga menyebabkan harga-harga pangan juga ikut naik. Di beberapa negara sudah ada kenaikan harga pangan hingga 90 persen.
Ketiga, inflasi sehingga harga-harga semua naik. Beban masyarakat semakin tinggi.
Baca Juga: Kenapa Minyak Goreng Langka? Simak 3 Penyebabnya
Baca Juga: 3 Jam Antre Minyak Goreng, Karyawan Minimarket Kewalahan Diserbu Warga, Polisi Sampai Minta Tolong
Jokowi juga mengingatkan, sudah terjadi kelangkaan energi di dunia. Kondisi itu diperburuk dengan adanya perang yeng terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Akibatnya, harga BBM termasuk elpiji diperkirakannya akan naik. Namun, sebelum Jokowi mengemukakan hal itu, sejatinya harga komoditas pokok sudah beranjak naik.
Misalnya saja minyak goreng yang harganya naik hampir dua kali lipat. Pemerintah menyatakan stok minyak goreng aman dengan harga eceran tertinggi Rp14.000 per liter. Namun, kenyataannya tidak seperti itu.