kievskiy.org

'Merayakan' Dua Tahun Pandemi Covid-19, Kita Cenderung Emosional

Pengunjung memakai hazmat saat mengamati karya foto yang dipamerkan pada 731 Hari Pandemi di Indonesia di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, Jawa Barat, Kamis 3 Maret 2022.
Pengunjung memakai hazmat saat mengamati karya foto yang dipamerkan pada 731 Hari Pandemi di Indonesia di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, Jawa Barat, Kamis 3 Maret 2022. /Antara/Muhamad Ibnu Chazar

PIKIRAN RAKYAT - Tanggal 2 Maret 2020, Presiden Jokowi menyatakan sudah ada warga yang terpapar virus SAR-CoV-2 di Indonesia. Dua warga Depok terpapar dari warga Jepang.

Peristiwa itu sempat agak ramai diperbincangkan karena identitas keduanya disebutkan. Tanggal 11 Maret 2020, pasien pertama meninggal. Masyarakat mulai panik.

Virus yang tergolong jenis influenza dan pertama kali ditemukan di Wuhan, China, Desembar 2019 menyebar dengan sangat cepat.

Di Indonesia, sampai akhir Maret 2020 sudah ada 1.528 orang yang terpapar. Pada 9 April, 34 provinsi terpapar, menyebar di 510 kabupaten dan kota.

Baca Juga: Ratusan Kasus Omicron 'Siluman' BA 2 Terdeteksi di Indonesia, Waspadai Gejalanya

Baca Juga: Mengenal Omicron Siluman yang Kini Sudah Masuk ke Indonesia, Benarkah Lebih Ganas?

WHO, sejak 12 Februari 2020, resmi menamakan virus tersebut sebagai Covid-19, corona virus desease. Angka 19 menunjukkan tahun mulai ditemukan.

Sebagai pandemi, Covid-19 menimbulkan masalah besar baik di negara maju maupun di negara-negara lainnya.

Negara tempat industri farmasinya sudah maju lebih sigap, dalam waktu relatif cepat mampu memproduksi vaksin secara besar-besaran.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat