kievskiy.org

26 Menteri Mundur karena Harga Pangan dan BBM Meroket Tak Terkendali, Terjadi di Sri Lanka

Ilustrasi protes - Pukuhan menteri Sri Lanka mundur dari jabatannya setelah protes harga pangan dan BBM
Ilustrasi protes - Pukuhan menteri Sri Lanka mundur dari jabatannya setelah protes harga pangan dan BBM /Pixabay/hosny_salah

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintahan Sri Lanka belum menyatakan status krisis meski rakyat mereka sudah turun ke jalan memprotes mahalnya bahan makanan dan bahan bakar minyak (BBM).

Masyarakat yang tak lagi bisa bertahan di bawah pemerintahan Presiden, Gotabaya Rajapaksa akhirnya turun ke jalan.

Oposisi dan masyarakat melakukan aksi massa dalam beberapa pekan terakhir ini untuk meminta presiden memperbaiki keadaan.

Masyarakat meminta negara hadir untuk memenuhi kewajibannya dalam menurunkan harga pangan dan BBM.

Baca Juga: Ikatan Cinta 4 April 2022: Penculikan Keysha Bocor, Amarah Nino ke Ricky Membabi Buta

Reaksi masyarakat yang silih berganti memprotes pemerintah, menjadikan Gotabaya Rajapaksa membuat keputusan mematikan semua akses media sosial. 

Gotabaya Rajapaksa  berpikir jika seluruh akses media sosial dimatikan, maka kebisingan akan hilang.

Anggapan Gotabaya Rajapaksa tersebut salah besar, gelombang massa semakin besar hingga membuat rezim kabinet Gotabaya Rajapaksa pecah.

Seluruh kabinet Sri Lanka selain presiden dan saudaranya perdana menteri, mengundurkan diri dari jabatan mereka pada Minggu, 3 April 2022.

Baca Juga: Sinopsis Film Transporter 3, Aksi Penyelamatan Putri Ukraina dari Penculikan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat