kievskiy.org

Buntut Kejahatan Perang, PBB Keluarkan Rusia dari Anggota Dewan HAM

Sergiy Kyslytsya, Wakil Tetap Ukraina untuk PBB menyampaikan sambutan dalam sesi khusus darurat Majelis Umum PBB tentang invasi Rusia ke Ukraina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 7 April 2022.
Sergiy Kyslytsya, Wakil Tetap Ukraina untuk PBB menyampaikan sambutan dalam sesi khusus darurat Majelis Umum PBB tentang invasi Rusia ke Ukraina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 7 April 2022. /Reuters/Andrew Kelly


PIKIRAN RAKYAT - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menangguhkan Rusia dari keanggotaan Dewan Hak Asasi Manusia PBB. Keputusan ini terjadi setelah adanya laporan kejahatan perang dan pelanggaran HAM berat yang dilakukan tentara Rusia di Ukraina.

Hasil suara PBB yakni 93 suara mendukung Rusia dikeluarkan dari DK HAM PBB, sementara 24 negara memilih tidak dan 58 negara abstain. Pemungutan suara ini diadakan di markas PBB, New York City,  Amerika Serikat pada Rabu, 7 April 2022.

Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, Gennady Kuzmin menggambarkan keputusan itu merupakan langkah yang tidak sah dan bermotivasi politik.

Setelah pengumuman tersebut, Gennady Kuzmin kemudian memutuskan Rusia mundur dari keanggotaan Dewan HAM PBB. 

Baca Juga: Sinopsis Film No Escape, Aksi Lake Bell Selamatkan Keluarganya dari Gempuran Pemberontak

"Anda tidak mengajukan pengunduran diri setelah Anda dipecat," kata Duta Besar Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya kepada wartawan, dikutip dari Reuters.

Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield mengatakan PBB mengirim pesan yang jelas bahwa penderitaan para korban di Ukraina tidak akan diabaikan.

"Kami memastikan pelanggar hak asasi manusia yang gigih dan kejam tidak akan diizinkan untuk menduduki posisi kepemimpinan hak asasi manusia di PBB," katanya.

Baca Juga: Tragedi Bucha: Jerman Temukan Bukti Mengejutkan, Rusia Benar Lakukan Pembunuhan?

Resolusi keanggotaan Dewan HAM PBB sudah diadakan tiga kali sejak Rusia menginvasi Ukraina. Dua resolusi sebelumnya mayoritas negara mengecam Rusia menginvasi Ukraina.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat