PIKIRAN RAKYAT - Keputusan Indonesia mengeluarkan larangan ekspor minyak sawit, kini membuat masyarakat negara importir terkejut.
Banyak konsumen minyak sawit mengaku tidak memiliki pilihan selain membayar mahal setelah keluar larangan ekspor dari Indonesia itu.
Atas larangan ekspor minyak sawit itu, pengamat industri memprediksi keputusan Indonesia akan memberi tekanan ekstra pada konsumen di Asia dan Afrika.
Salah satunya lewat dampak pada harga bahan bakar dan makanan yang makin meninggi.
Baca Juga: Sorot Larangan Ekspor Minyak Sawit dari Indonesia, Pakar China Akui Negaranya Terkena Dampak
"Keputusan Indonesia tidak hanya memengaruhi ketersediaan minyak sawit, tetapi juga minyak nabati di seluruh dunia," ungkap James Fry, ketua konsultan komoditas LMC International.
Sebagai informasi, minyak sawit telah banyak digunakan dalam berbagai hal, mulai dari kegiatan menggoreng hingga kosmetik dan produk pembersik.
Bahkan, Indonesia telah menjadi produsen utama yang menyumbang sekitar sepertiga dari semua ekspor minyak sawit.
"Ini terjadi ketika ekspor semua minyak utama lainnya berada di bawah tekanan: minyak kedelai karena kekeringan di Amerika Selatan; minyak lobak karena tanaman kanola yang membawa bencana di Kanada; dan minyak bunga matahari karena perang Rusia di Ukraina," kata Fry menjelaskan.