kievskiy.org

Warga Beijing dan Shanghai Frustrasi karena Lockdown: Seperti Dipenjara

Ilustrasi lockdown atau karantina wilayah.
Ilustrasi lockdown atau karantina wilayah. /Pixabay/jag2020

PIKIRAN RAKYAT - Dua kota terbesar di China, Beijing dan Shanghai, memperketat pembatasan Covid-19 pada hari Senin, 9 Mei 2022.

Kebijakan itu pun memicu kecemasan publik, bahkan warga mempertanyakan tentang legalitas pertempuran tanpa kompromi dengan Covid-19 yang telah memukul ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.

Di Shanghai, yang menjalani minggu keenam lockdown, pihak berwenang telah mengeluarkan kebijakan baru untuk mengakhiri infeksi di luar zona karantina pada akhir Mei 2022.

Baca Juga: Gerindra Minta Anies Baswedan Patuhi Aturan, Dorong Nama JIS Tak Pakai Bahasa Asing

Meski belum ada pengumuman resmi, penduduk di setidaknya empat dari 16 distrik Shanghai menerima pemberitahuan pada akhir pekan lalu.

Pemberitahuan itu mengatakan bahwa mereka tidak akan diizinkan meninggalkan rumah atau menerima pengiriman, sehingga mengakibatkan punic buying.

Padahal, beberapa dari orang-orang ini sebelumnya telah diizinkan untuk beraktivitas di sekitar kompleks perumahan mereka.

Baca Juga: Putusan MA Soal Vaksin Covid-19 Dikritik Pakar Hukum Pidana

"Pulanglah!," teriak seorang wanita melalui megafon kepada penduduk yang berbaur di bawah blok apartemen yang terkena dampak pembatasan baru pada hari Minggu, 8 Mei 2022.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat