kievskiy.org

Konflik Rusia dan Ukraina Kian Pelik, Joe Biden 'Seret' Rakyat Amerika Serikat ke Medan Perang

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden.
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden. /Reuters/Jonathan Ernst

PIKIRAN RAKYAT - Langkah Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dengan mengintensifkan bantuan perlawan militer ke Ukraina, adalah cara terselubung menyeret rakyat AS berperang langsung melawan Rusia di Ukraina.

Pada 9 Mei 2022, Joe Biden mengumumkan bahwa AS hampir kehabisan sumber dayanya dalam misi "kemanusian" membantu Ukraina.

Selain itu Joe Biden juga mengatakan, Washington dapat dipaksa untuk menghentikan bantuan militernya ke Ukraina dalam waktu sekitar 10 hari jika Kongres tidak menyetujui permintaannya untuk tambahan $33 miliar dalam bidang keamanan, ekonomi, dan kemanusiaan bantuan ke Kiev.

Meskipun inflasi yang meroket dan harga gas yang melonjak menciptakan kesulitan ekonomi bagi rumah tangga AS, tidak mungkin bahwa publik Amerika untuk menentang Washington yang mengucurkan uang ke dalam konflik, menurut para pengamat.

Baca Juga: Sinopsis Film The Matrix Revolutions, Petualangan Keanu Reeves Terjebak di Alam Bawah Sadar Manusia

"Tidak ada yang bisa mengharapkan tekanan apapun dari rakyat Amerika untuk mengakhiri konflik," kata Dr. Matthew Crosston, profesor ilmu politik di Austin Peay State University.

"Ingat, pembayar pajak Amerika terbiasa dengan anggaran militer 800 miliar-plus dolar setahun," ucap Matthew Crosston.

Artinya secara tidak langsung kebijakan Joe Biden adalah menyeret rakyat Amerika Serikat ke dalam peperangan Rusia.

Baca Juga: Intelijen Asing Tuding Ada Skema Lemahkan China, Sebut Beijing Tak Mungkin Caplok Taiwan

Sementara itu, seorang cendekiawan Satuan Tugas EMP dan mantan perwira Departemen Pertahanan AS, David T. Pyne mengatakan, AS terang-terangan memberikan bantuan militer yang mematikan ke Ukraina selama dua setengah tahun terakhir.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat