kievskiy.org

Kewalahan Tangani Gelombang Covid-19, Korea Utara Dapat Tawaran Bantuan dari Berbagai Negara

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. /Yonhap via Reuters

PIKIRAN RAKYAT – Gelombang kasus Covid-19 varian Omicron yang saat ini melanda Korea Utara menyebabkan puluhan ribu kematian di negara tersebut akibat belum adanya vaksinasi.

Wabah Covid-19 varian Omicron di Korea Utara mengalami perkembangan sangat pesat sejak akhir April hingga sekarang. Tercatat sekitar 5 persen dari 26 juta penduduk dilaporkan mengalami demam.

Sejak masuknya kasus domestik pada 12 Mei 2022, jumlah perkiraan kumulatif telah naik menjadi 1,483 juta kasus dan 56 kematian.

Pejabat Korea Utara Kantor Berita Pusat Korea mengatakan, dalam kurun waktu 24 jam sudah terdapat 269.510 warga terdeteksi mengalami demam dan terdapat enam kematian.

Baca Juga: Media Asing Soroti Ustaz Abdul Somad Ditolak Masuk Singapura: Ajarannya Tak Bisa Diterima Singapura

Terlebih lagi negara tersebut tidak memiliki sistem perawatan kesehatan yang canggih, sehingga tingkat penyebaran dan angka kematian akibat Covid-19 bisa lebih tinggi.

Dalam wawancara di televisi pemerintah, Wakil Menteri Kesehatan Masyarakat, Kim Hyong Hun, mengonfirmasi bahwa Korea Utara telah beralih dari karantina mandiri ke sistem perawatan untuk menangani ratusan ribu kasus dugaan demam akibat terinfeksi Covid-19.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un turut memerintahkan korps medis tentara untuk membantu menstabilkan pasokan obat, terutama di wilayah Pyongyang yang diprediksi menjadi pusat wabah penyebaran Covid-19.

Sementara itu, sebagai bantuan penanganan Covid-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengirimkan beberapa peralatan kesehatan dan persediaan lainnya ke Korea Utara. Bahkan, negara China dan Korea Selatan juga menawarkan bantuan untuk Korea Utara jika Pyongyang meminta.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat