PIKIRAN RAKYAT - Media pemerintah Korea Utara melaporkan pada Jumat, 27 Mei 2022, bahwa pejabat kesehatan negara itu sedang menganalisis sungai, danau, udara, limbah domestik, dan sampah untuk mendeteksi infeksi virus corona.
Hal tersebut dilakukan Korea Utara untuk mencegah lebih banyak rakyatnya mati akibat virus mematikan tersebut.
Korea Utara terus meningkatkan langkah-langkah untuk memerangi wabah pertamanya sejak keberadaan virus ini akhir 2019 lalu.
Negara tertutup itu telah terkunci dalam pertempuran sengit melawan gelombang infeksi virus corona yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak menyatakan keadaan darurat.
Baca Juga: Tim Satelit RNF Pindah Hati ke Aprilia, Yamaha Ditinggalkan
Kini Korea Utara memberlakukan penguncian nasional bulan ini setelah meningkatkan kekhawatiran tentang kekurangan vaksin, pasokan medis, dan kekurangan makanan.
Media resmi menunjukkan bahwa pihak berwenang mengintensifkan pemeriksaan dan operasi desinfeksi di seluruh negeri, setelah mengumumkan minggu ini tren "stabil" dalam wabah, termasuk indikasi gelombang demam surut dan jumlah kematian yang relatif rendah.
Dan Kantor Berita Pusat Korea, mengutip data dari Markas Besar Epidemiologi dalam Keadaan Darurat, mengatakan bahwa sekitar 100.460 orang menunjukkan gejala demam pada Kamis malam, dibandingkan dengan sekitar 400.000 sekitar 10 hari yang lalu.
Baca Juga: Asia untuk Pertama Kalinya Salip Eropa dalam Pembelian Minyak Rusia
Jumlah total orang yang terinfeksi demam sejak April telah meningkat menjadi 3.270.850 dari 25 juta orang di negara itu, dan jumlah kematian meningkat menjadi 69, setelah kematian dicatat pada hari sebelumnya.