PIKIRAN RAKYAT - Krisis susu formula membuat Bank Donor ASI di Amerika Serikat (AS) menjadi kewalahan.
Pasalnya setelah pasokan susu formula semakin langka, Bank Donor ASI mendapati permintaan penerima donor yang membludak.
Padahal sebelum krisis susu formula, Bank Donor ASI fokus pada pemberian donor untuk bayi-bayi di rumah sakit yang menderita penyakit kronis atau gangguan kesehatan.
Selain rumah sakit, ASI hasil donor juga disalurkan melalui apotek untuk bayi yang membutuhkan pasokan karena alasan medis.
Baca Juga: Amerika Serikat Dilanda Krisis Susu Formula, Joe Biden Minta Bantuan
Oleh karena itu, membludaknya permintaan dari para orangtua ini membuat stok yang seharusnya disumbangkan pada bayi-bayi yang membutuhkan justru semakin menipis.
Kepala Bank ASI Northeast AS, Janette Festival menilai bahwa ASI hasil donor tidak dapat menjadi pengganti susu formula dalam jangka panjang.
“Kami tidak bisa memberikan donor ASI untuk bayi sehat dalam jangka panjang, karena bayi-bayi yang sehat itu terbiasa minum susu dengan jumlah banyak," katanya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Global News pada Minggu, 29 Mei 2022.
"Selama ini, satu botol ASI di NICU bisa memberi makan delapan bayi dalam sehari. Untuk bayi yang sehat, mereka akan meminum delapan botol sendirian. Jadi itu bukan solusi yang tepat," lanjutnya.