kievskiy.org

Indonesia Hadir di KTT G7, Simak Rangkuman Kesepakatan soal Rusia hingga Utang Negara

KTT para pemimpin G7 di Schloss Elmau Bavaria, dekat Garmisch-Partenkirchen, Jerman 28 Juni 2022.
KTT para pemimpin G7 di Schloss Elmau Bavaria, dekat Garmisch-Partenkirchen, Jerman 28 Juni 2022. /Reuters/Tobias Schwarz

PIKIRAN RAKYAT – Indonesia turut bergabung sebagai negara mitra dalam KTT pimpinan negara-negara G7 di Pegunungan Alpen Bavaria, Jerman selatan, sejak 26 Juni 2022.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, berikut rangkuman kesepakatan penting di hari terakhir KTT, Selasa, 28 Juni 2022.

SANKSI RUSIA

  • G7 akan mengeksplorasi langkah-langkah lebih lanjut untuk mencegah Rusia mengambil keuntungan dari perang agresinya.
  • G7 akan mengurangi ketergantungan pada nuklir sipil dan barang-barang terkait dari Rusia, termasuk bekerja sama mencari sumber pasokan negara-negara lain supaya lebih beragam.
  • G7 akan mempertimbangkan berbagai opsi untuk urusan minyak, termasuk larangan komprehensif semua layanan, dari mulai transportasi minyak mentah hingga produk minyak laut Rusia secara global, kecuali jika ada kesepakatan harga.

Baca Juga: China Ejek Kelompok G7, Sebut BRICS Tak Cocok Dijadikan Representasi Masyarakat Internasional

ENERGI

  • G7 mendorong negara-negara produsen meningkatkan produksi demi mengurangi ketegangan di pasar energi.
  • G7 berkomitmen akhiri siklus energi bahan bakar fosil internasional, kecuali dalam jumlah terbatas sesuai kesepakatan dan dengan mempertimbangkan batas pemanasan 1,5 derajat Celcius.
  • Mendorong investasi publik G7 di sektor gas.
  • Berkomitmen mencapai sektor listrik yang sepenuhnya atau sebagian besar ter dekarbonisasi pada tahun 2035.

KETAHANAN PANGAN

  • G7 akan siapkan 4,5 miliar dolar AS (Rp6,6 triliun) untuk melindungi negara-negara paling rentan dari kelaparan dan kekurangan gizi. Lebih dari 14 miliar dolar AS (Rp207 triliun) dialokasikan bagi ketahanan pangan global 2022.
  • Berkomitmen menjaga pasar pangan dan pertanian tetap terbuka, serta meminta semua mitra menghindari tindakan pembatasan perdagangan.

Baca Juga: Jokowi di KTT G7 Jerman: Perang Memang Harus Dihentikan

IKLIM

  • Klub Iklim akan dibentuk untuk mendukung pelaksanaan Perjanjian Paris dengan fokus pada sektor industri. Mengatasi risiko kebocoran karbon sambil mematuhi aturan internasional.
  • Berkomitmen mengintensifkan upaya mewujudkan mobilisasi pendanaan iklim kolektif senilai 100 miliar dolar AS (Rp1,4 kuadriliun) sesegera mungkin hingga 2025.

CHINA

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat