kievskiy.org

Australia Krisis Tenaga Kerja, Kuota Imigran Permanen Tahun Ini Bertambah, Segini Jumlahnya

Ilustrasi pekerja.
Ilustrasi pekerja. /Twitter.com/@KemenkeuRI

PIKIRAN RAKYAT - Australia mulai meningkatkan kebutuhan migran permanen menjadi 195.000. Jumlah tersebut naik hingga 35.000 pada tahun sebelumnya.

Hal tersebut dilakukan dalam upaya untuk membantu bisnis dan industri yang berjuang melawan kekurangan staf yang meluas dan mengurangi ketergantungan pada pekerja jangka pendek.

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, pandemi Covid-19 membuat Australia menutup perbatasan negara itu selama hampir dua tahun dan seiring dengan eksodusnya pekerja liburan dan mahasiswa asing membuat sektor bisnis berjuang untuk menemukan staf untuk tetap bertahan.

"Tidak masuk akal untuk membawa orang masuk, memilikinya selama beberapa tahun, kemudian mendapatkan kelompok baru untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja Australia," kata Perdana Menteri Anthony Albanese.

Baca Juga: 5 Kebiasaan yang Bikin Lelah Mental, Salah Satunya Sering Berkata 'Iya'

"Kami menginginkan orang-orang untuk memiliki hipotek, untuk membesarkan keluarga, untuk bergabung dengan keluarga Australia. Migrasi adalah bagian dari kisah kami," lanjutnya.

Peningkatan tersebut akan berlaku untuk tahun keuangan saat ini yang berakhir Juni 2023, dan akan membawa target imigrasi Australia sebagian besar sejalan dengan batas tahunan sebesar 190.000 yang berlaku antara 2013 dan 2019.

Tingkat itu dipangkas 15 persen menjadi 160.000 hanya beberapa bulan sebelum munculnya Covid-19 dalam upaya untuk mengurangi kemacetan perkotaan. Pemerintah tidak memberikan rincian angka ke depan.

Tingkat pengangguran Australia sekarang berada di level terendah dalam waktu hampir 50 tahun yaitu sebesar 3,4 persen, tetapi kekurangan tenaga kerja telah berkontribusi pada melonjaknya inflasi yang telah mengurangi upah riil.

Baca Juga: Viral! Pria Asyik Main Bola Malah Dijemput Paksa Ayang saat Masih Bertanding, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat