PIKIRAN RAKYAT - Lapisan ozon berfungsi melindungi seluruh makhluk hidup di Bumi dari radiasi matahari yang berbahaya.
Namun pada akhir abad ke-20, emisi dari bahan kimia tertentu yang merusak lingkungan mulai memengaruhi jumlah molekul ozon di atmosfer.
Hal ini menyebabkan lubang di atas Antartika semakin terbuka tiap tahunnya akibat proses meteorologi dan kimia yang kompleks.
Baca Juga: Kenali Pengaruh Olahraga Berlebihan yang Mengancam Kesehatan Jantung
Pada tahun 1987, hanya tujuh tahun setelah para ilmuwan menemukan bahan kimia buatan manusia yang merusak lapisan ozon, Protokol Montreal ditandatangani untuk mengurangi jumlah bahan kimia berbahaya di atmosfer.
Bahan kimia aerosol yang sebelumnya ditemukan di lemari es, AC, semprotan rambut, dan produk pembersih industri mulai dihapus penggunaannya untuk melindungi lapisan ozon.
Perjanjian ini disetujui oleh semua 197 pihak dan menjadi salah satu perjanjian universal pertama yang diratifikasi dalam sejarah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Baca Juga: Hijaber Minimal Keramas Sehari Sekali, Dermatolog Ungkap Bahayanya Jika Ditunda
Penelitian terbaru saat ini dari Badan Laboratorium Ilmiah Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) di Amerika Serikat telah menemukan bahwa konsentrasi bahan kimia berbahaya yang merusak lapisan ozon telah menurun.