kievskiy.org

Mengenal Asoka, Pemimpin Ganas yang Mengabdikan Diri pada Perdamaian

Ilustrasi pemimpin perang.
Ilustrasi pemimpin perang. /Pixabay/shafeeqbeats

 

PIKIRAN RAKYAT - Asoka merupakan raja ketiga Kekaisaran Maurya yang bertahan dari 322 SM hingga 185 SM. Dia dikenal sebagai seorang raja yang berhenti berperang dan mulai mengembangkan konsep dhamma, perilaku sosial yang suci.

Dalam dekretnya yang diukir di batu, dia disebut sebagai Devanampiya Piyadassi yang, menurut John Keay dan disepakati konsensus ilmiah, berarti kekasih para dewa dan pemurah hati sebagaimana dilansir dari World History.

Meski begitu, dia dikenal sebagai manusia yang kejam di awal pemerintahannya, salah satu contohnya ketika melawan Kerajaan Kalinga dan mengakibatkan pembantaian, kehancuran, dan kematian, sehingga mulai menjauhi perang. Perlahan dia mengikuti agama Buddha dan mengabadikan dirinya pada perdamaian.

Nama Asoka terdapat dalam Purana, semacam ensiklopedia India mengenai raja, pahlawan, legenda dan dewa, tetapi tidak ada informasi hidup yang rinci.

Baca Juga: Sungai Kapuas, Terpanjang di Indonesia hingga Tempat bagi 700 Jenis Ikan

Kehidupan mudanya hingga pilihannya untuk mundur dari peperangan berasal dari sumber-sumber Buddhis yang, dalam berbagai aspek, lebih dianggap legenda daripada sejarah.

Dia dinyatakan sebagai salah satu dari seratus putra istri Bindusara. Dalam beberapa tulisan tentang Asoka, ibunya dikenal sebagai Dharma, tetapi di salah satu tulisan dikatakan bernama Subhadrangi.

Perempuan tersebut digambarkan sebagai istri utama Bindusara dalam beberapa catatan, tetapi ada pula yang menyatakannya sebagai istri kecil.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat