kievskiy.org

Jean-Paul Sartre, Seorang Filsuf Sekaligus Aktivis Politik

Patung Sartre di Prancis.
Patung Sartre di Prancis. /Pixabay/Luigi Crosti

PIKIRAN RAKYAT - Jean-Paul Sartre adalah seorang filsafat dan sastra kebangaan Prancis, yang dianggap sebagai salah satu orang tua dari eksistensialisme kontemporer pada abad ke-20. Selain itu juga Sartre merupakan seorang aktivisme politik.

Riwayat hidup

Sartre lahir di Prancis, pada tanggal 21 Juni 1905. Ia merupakan dari keluarga kaum borjuis dengan kelas menengah. Sartre menjadi putra dari seorang perwira Angkatan Laut, yang bernama Jean Baptiste Sartre dan Anne Marie Schweitzer.

Semasa sekolah dia sering mengalami perundungan terhadap teman sekelasnya yang memiliki postur tubuh lebih tegap dan kuat darinya. Kondisi ini dialami karena ayahnya wafat ketika ia masih berusia dua tahun.

Baca Juga: Biografi Singkat Mohammad Natsir, Pejuang Kemerdekaan Indonesia dan Pendiri Partai Masyumi

Baca Juga: Sejarah Cimahi, Saluyu Ngawangun Jati Mandiri

Pendidikan

Pada tahun 1924, Sartre memulai Pendidikan awal ditempuhnya di École Normale Supérieure, lalu ia menamatkan pendidikannya pada tahun 1929, dan Sartre meraih posisi pertama dan diberi sebuah gelar yang digunakan untuk menjadi pengajar.

Pada tahun 1933, Jean Paul Sartre belajar pribadi kepada Edmund Husserl dan Martin Heidegger di negara Jerman.

Pada tahun 1938, Sartre menerbitkan novel pertamanya yang berjudul Nausea. Novel ini diterbitkan pada tahun 1949, dan pada tahun 1940, Sartre menerbitkan kembali sebuah karya tulis mengenai fenomena-fenomena yang berkaitan dengan psikologi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat