PIKIRAN RAKYAT - Israel diperkirakan akan mundur atas ancaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mencaplok petak-petak Tepi Barat dan Lembah Jordan.
Perampasan tanah itu merupakan bagian dari 'rencana perdamaian' Israel-Palestina yang diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump yang dikeluarkan pada Januari 2020 lalu.
Trump mengusulkan kedaulatan Israel atas sepertiga Tepi Barat dan pembentukan negara Palestina.
Baca Juga: NASA Tunda Lagi Peluncuran Rover Mars hingga 30 Juli 2020
Dikabarkan Arab News, Netanyahu telah memberikan ancaman akan memulai aneksasi tepat pada hari ini, Rabu 1 Juli 2020.
Namun, tak ada sesi Kabinet Israel yang dijadwalkan dan para analis pada Selasa, 30 Juni 2020 kemarin mengatakan mereka mengharapkan tidak ada langkah yang signifikan.
Direktur Pusat Komunikasi International di Haifa, Wadie Abunassar mengatakan ada tiga alasan kegagalan Netanyahu untuk melaksanakan ancaman tersebut.
Baca Juga: Kemenhub Angkat Bicara Soal Ramainya Pemberitaan Terkait Wacana Regulasi Pajak Sepeda
Alasan yang pertama adalah Israel belum mendapatkan lampu hijau dari pihak Amerika Serikat.