PIKIRAN RAKYAT - Terkait perubahan iklim, Para ahli di United Nations Environment Programme atau Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) memberikan peringatan.
UNEP menjelaskan, bahwa intensifikasi pertanian dan peternakan saat ini harus lebih berhati-hati
Hal ini dikaitkan dengan peningkatan permintaan protein hewani, serta deforestasi dan perubahan iklim dapat menimbulkan wabah baru.
Baca Juga: Cara Cristiano Ronaldo Beri Timnya Semangat usai Dihajar AC Milan
Di mana wabah baru ini berasal dari hewan sebelum ditularkan kepada manusia, seperti kasus yang saat ini belum usai yaitu virus corona.
"Faktor-faktor tersebut merusak habitat alami dan memperlihatkan eksploitasi yang dilakukan oleh manusia ke spesies lain, yang membuat manusia semakin dekat dengan sumber penyakit. Jika telah ditularkan pada manusia, penyakit tersebut dapat menyebar cepat dalam dunia yang saling terhubung saat ini, seperti yang kita lihat terjadi pada kasus Covid-19," kata Direktur Eksekutif UNEP Inger Andersen.
Laporan tersebut menjelaskan bagaimana hewan seperti sapi, babi, dan ayam, sering dibesarkan dalam kondisi yang 'tidak ideal' dalam level produksi yang tinggi serta cenderung serupa secara genetik, sehingga sangat rentan mengalami infeksi dibandingkan dalam populasi yang lebih beragam.
Baca Juga: Momen Terakhir Vicky Prasetyo Sebelum Ditahan, Raffi Ahmad: Datangi Rumah dan Titipkan Anak-anaknya
Lebih parahnya lagi, mayoritas hewan ternak saat ini dibesarkan dalam peternakan pabrikasi, fasilitas yang dirancang untuk mengurung ribuan hewan dalam satu tempat dan tidak memberi ruang untuk adanya jarak fisik antar satu hewan dengan yang lainya.