kievskiy.org

Rasmus Paludan Ancam Bakar Al-Qur'an Setiap Jumat, Ingin Beri Pelajaran ke Erdogan

Pemimpin Partai Sayap Kanan Denmark, Rasmus Paludan Bakar Al Quran Berbuntut Panjang Hubungan Turki-Swedia
Pemimpin Partai Sayap Kanan Denmark, Rasmus Paludan Bakar Al Quran Berbuntut Panjang Hubungan Turki-Swedia /Reuters/TT NEWS AGENCY Reuters/TT NEWS AGENCY

PIKIRAN RAKYAT - Rasmus Paludan, pelaku pembakaran Al-Qur'an di Stockholm, Swedia, mengancam akan membakar Al-Qur'an di depan Kedutaan Besar Turki setiap hari Jumat. Aksi itu bertujuan untuk menekan Presiden Recep Tayyip Erdogan agar segera mengizinkan Swedia bergabung ke NATO. 

Turki mengetahui aksi Rasmus Paludan dan memicu kemarahan umat muslim di seluruh dunia. Bagi Turki, aksi Paludan yang membakar kitab suci umat Islam adalah bentuk pelecehan nyata yang merusak keharmonisan beragama.

Turki juga menegaskan tidak akan melakukan negosiasi apa pun terkait hak vetonya terhadap Swedia dan Finlandia, meski kedua negara itu sedang berupaya bergabung dengan NATO.

Mendengar pernyataan Turki itu, Paludan malah semakin terpancing untuk melakukan aksi-aksi serupa selanjutnya.

Baca Juga: Profil Samanhudi Anwar, Mantan Wali Kota Blitar yang Dalangi Perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar

Paludan mengatakan, aksinya adalah bentuk kebebasan berekspresi dan sekaligus peringatan agar Presiden Turki segera menyadari kesalahannya.

"Ini adalah kesalahan (Presiden Turki) Erdogan. Sekarang dia tidak ingin Swedia bergabung ke NATO (setelah aksi yang saya lakukan)," ujarnya dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara pada 27 Januari 2023.

"Saya harus mengajarkannya kebebasan berbicara sampai dia melakukannya (mengizinkan Swedia bergabung dengan NATO)," ujarnya lagi.

Paludan, lantas menyerukan cercaan untuk Presiden Erdogan yang disebutnya sebagai pembohong besar.

"Seperti yang saya lihat, Erdogan adalah pembohong. Ketika dia bilang ini adalah kesalahan orang lain, dia tidak tahu akibat dari ucapannya," ujarnya menekankan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat