kievskiy.org

AS Peringatkan China agar Tak Bantu Rusia saat Perang Ukraina

Ilustrasi bantuan militer perang Ukraina.
Ilustrasi bantuan militer perang Ukraina. /Reuters/David Mdzinarishvili

PIKIRAN RAKYAT - Amerika Serikat (AS) belum lama ini memberikan peringatan serius Negara China yang disebut akan memberikan bantuan berupa senjata untuk mendukung invasi Rusia ke Ukraina. Peringatan itu muncul saat jenderal tertinggi Kyiv mengunjungi kota garis depan Bahamut, Ukraina untuk bertahan melawan serangan dari Rusia.

Hal itu yang membuat Washington beserta para sekutu NATO bersikeras mencegah langkah China untuk memasok bantuan militer untuk Rusia. Mereka pun meyakini bahwa saat ini China sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan persediaan peralatan mematikan termasuk drone.

Kekhawatiran negara-negara barat mengenai China yang akan membantu persenjataan Rusia berawal dari pasukan Moskow yang bersikeras menguasai Ukraina timur. Sementara itu, Kyiv saat ini tengah mempersiapkan serangan balik menggunakan senjata canggih dari Barat termasuk tank.

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, menegaskan, bahwa saat ini, China harus membuat keputusan apakah akan mengirim bantuan militer kepada Rusia atau tidak. Ia melanjutkan, jika China mengirim bantuan, maka negara itu disebut akan menerima kerugian besar.

Baca Juga: Joe Biden Kunjungi Kyiv, AS Janjikan Suplai Peralatan Perang Senilai Ratusan Juta Dolar AS

"Beijing harus membuat keputusannya sendiri tentang bagaimana kelanjutannya, apakah akan memberikan bantuan militer -tetapi jika menempuh jalan itu, itu akan menimbulkan kerugian nyata bagi China," kata Jake Sullivan.

China Belum Memberikan Bantuan Militer kepada Rusia

China hingga saat ini dikabarkan tidak memberikan bantuan militer tersebut, pihaknya juga tidak mengambil opsi apa pun, demikian menurut ujar Sullivan dalam kesempatan berbeda.

Seperti diketahui, China menolak mengutuk serangan Rusia ke Ukraina, hal itu diketahui saat diadakannya G20 di India. Mereka menerbitkan usulan gencatan senjata, tetapi tawaran itu ditanggapi dengan skeptis di antara sekutu Barat Ukraina.

Baca Juga: Setahun Invasi Rusia, Bangunan Ikonik dari Berbagai Negara Nyalakan Warna Bendera Ukraina

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat